Desember 17, 2009

Skinhead Sebuah Jalan Hidup

  Puluhan tahun skinheads telah menjanjikan sesuatu…a way of life? Dan banyaklah diantaranya yang datang dan pergi. Lalu apa yang pasti terjadi? Bands..bands..dan bands..dengan fanzine-fanzine mereka,dengan pemikiran-pemikiran yang malang melintang. Ribuan anak-anak muda telah mengusungnya ke jalan-jalan, dengan emblem-emblem slogan yang tertempel erat di jaket-jaket mereka,menceritakan sejarah-sejarah yang pernah melintas dalam kehidupan mereka…69’s george marshall datang dengan pride and proudnya, tentang sesuatu yang selama ini mereka ingin dapatkan dalam sekelebat kehidupan mereka. Lalu sekarang berakhir dengan cerita usang tentang peride and proud mereka..crucified tentang apa? Aksi hari ini terhadap dirimu yang tak pernah terselesaikan? Semua menjadi tua kusut dan kosong seperti kehidupanmu. Produk dan produk tumpang tindih mengisi sekujur tubuhmu yang telah terlalu lemah untuk mengusung semuanya, perlahan tapi pasti, kehilangan arah dan pemikiran-pemikiran kesempurnaan seorang skinheads yang sejak lama telah tertanam dalam vena nadimu sejak kau mulai mengenalnya. Lagi dan lagi kekosongan kembali mengisi segalanya, resistensi yang datang dan pergi dengan beribu alasan…kematian otak yang cepat dan terimunisasi jutaan gelombang kemajuan jaman dan pengetahuan yang kian menjemukan…tersita pemikiran untuk mendapatkan hari esok yang lebih baik, masa depan yang lebih mulia dan terperosok dalam jurang-jurang mematikan komsumtif tanpa keseimbangan aksi dalam kehidupanmu..kematian dalam scene…! “Dalam beberapa dekade ini skinheads di Indonesia telah mengalami banyak perkembangan pesat. maraknya penggunaan internet dan media-media lain semakin mempermudah skinhead- skinhead di Indonesia dalam memperoleh informasi terkini dari seluruh penjuru dunia. tidak bisa dipungkiri lagi, pengadopsian sub-kultur skinheads atau yang telah menjadi counter-culture pada saat ini telah banyak bergeser menjadi sesuatu yang baru, sebuah kultur yang bernama Skinheads Indonesia dengan banyak percampuran antara sub-kultur dan budaya indonesia. Bahkan pada masa- masa awal skinheads di indonesia, skinheads-skinheads pejaten jakarta pernah mengikrarkan SHARP . atau bahkan pada tahun 2000an, dimana skinheads- skinheads bandung pernah memboomingkan RASH di sana maka sampai saat ini hanya musik, fashion dan gaya hidup “ala” skinheads indonesia yang berkembang pesat disini, regenerasi telah sukses dilakukan, skinheads ada dimana-mana diseluruh penjuru Indonesia.Tentu saja ini merupakan suatu hal yang membanggakan bagi kita semua, dengan semua jerih payah kita dalam mempertahankan ke-existensian kita di scene ini. tetapi sudahkah pola pemikiran kita ikut berkembang seiring dengan banyaknya progress yang telah kita raih saat ini? lewat lyric dan lagu mereka bercerita tentang ketidak adilan, hidup yang semakin sulit dan attitude yang boleh dikatakan tangguh..tetapi benarkah dalam keseharian dan pola hidup mereka tidak ada suatu kemunafikan besar disitu??? Di Indonesia, banyak pendapat yang mengatakan bahwa skinheads adalah suatu bentuk "aman" dari banyaknya pola sub- kultur ataupun counter kultur yang banyak digemari oleh para remaja di indonesia saat ini. lewat dandanan mereka yang cenderung "aman" dan pasti akan disukai oleh orang tua mereka dirumah. akibatnya banyak terjadi krisis identitas disini.disini kita akan mencoba melihat pemahaman diri kita sendiri sebagai seorang skinheads melalui proses-proses yang terjadi ketika kita menjalani apa yang telah kita dapatkan dan ppahami dari skinheads itu sendiri..saat ini budaya instant telah banyak membuat "regenerasi" kita atau bahkan orang-orang lama dalam komunitas skinheads sendiri hanya menjadi seorang pecundang dalam kulturnya sendiri..terjebak dalam pemahaman "Pride&Proud" yang salah dan gencarnya pola hidup konsumtif berlebihan menjadi proses dari awal mulanya "Perang kelas" didalam kultur skinheads itu sendiri di indonesia Kenyataan itu sendiri makin diperburuk dengan adanya suatu kepahaman yang menyatakan bahwa skinheads itu tidak berpolitik. sungguh suatu era yang amat kelam mengingat bahwa skinheads adalah seseorang yang Clean, Smart and Tough. seorang skinheads pada dasarnya adalah seseorang yang sangat politikal sekali, politikal disini dijabarkan sebagai taktik atau cara hidup seorang skinheads dalam dunia nyata. ya, politik hidup, bukan politik kepentingan ataupun kebencian. Roddy Moreno pernah dengan jelas mengatakan " Skinheads is a Working Class Protest" yang dapat digambarkan bahwa skinheads itu adalah seseorang yang pintar dalam menjalani dan mensiasati kehidupan mereka yang tidak pernah berpihak kepada mereka yang hidup dalam tatanan masyarakat kelas pekerja. Tidak bisa dipungkiri bahwa skinheads adalah budaya kelas bawah atau kelas pekerja yang hanya akan dapat dipahami dan dijalani dengan benar olah orang-orang yang memang berasal dari kelas tersebut. bahkan seorang "Gary Bushell" sendiri mengakui bahwa dia yang berasal dari kelas menengah/atas! tidak pernah merasa mendapatkan suatu attitude yang sempurna dari mereka (Skinheads- Skinheads) yang memang jelas-jelas berasal dari kelas menengah ke atas, (walaupun di indonesia sendiri khususnya jakarta kita tidak bisa terlepas daripada peranan-peranan penting mereka2 yang berasal dari ekonomi yang mapan, masuknya media2 yang saat itu hanya bisa dibeli oleh mereka yang mempunyai kondisi keuangan lebih, cd-cd dan banyak lagi mode-mode fashion…) lalu bisakah mereka yang berasal dari kelas-kelas menengah atas tersebut menjalani skinheads dengan sebaik-baiknya? BISA!!!
  Dengan bentuk solidaritas dan keyakinan yang sama mereka pun bisa memiliki hal-hal yang disebutkan diatas, the right attitude, smart and tough! tidak seperti mereka yang berasal dari kelas bawah/kelas pekerja (membuat mereka dapat dengan mudahnya mencerna apa skinheads itu sendiri) persamaan nasib, standar tingkat pendidikan, masalah-masalah perekonomian yang sama hingga kedekatan mereka dengan kehidupan jalanan telah membuat para skinheads-skinheads kelas pekerja menjadi suatu Gang yang kuat. di indonesia sendiri tanpa disadari perbedaan kelas-kelas tersebut telah semakin lama meruncing akibat dari kurangnya "proses" pemahaman itu sendiri. disini kita selalu melihat apa yang dinamakan "PROSES" ,dan bukanlah "HASIL" !!! memang sangat mudah untuk menjadi seorang skinheads disini,memakai bootscamp;braces, Crop hair,levis jeans dan lain-lain akan menjadikan seseorang ter-image kan sebagai seorang skinheads.tetapi attitude-attitude seorang skinheads sejati yang berasal dari hati dan kepala tidak pernah akan pernah dapatkan bila mereka sendiri berasal dari kelas menengah dan memiliki kondisi sosial lingkungan yang dari kelas mereka sendiri. Skinheads adalah suatu hal yang amat sangat serius, menjadi seorang skinheads tidaklah mudah (tentunya yang dimaksud adalah the right attitude ) ,ini terlihat dari banyaknya orang-orang yang telah silih berganti datang dan pergi dalam komunitas skinheads itu sendiri di indonesia, ‘gang-gang yang bertahan biasanya adalah gang-gang dengan pemahaman kuat yang memang telah menjalani proses menjadi seorang skinheads itu sendiri dan kebanyakan memang mereka yang hanya berasal dari golongan kelas-kelas pekerja. kerasnya pola hidup dan lingkungan mereka telah membangun "Warriors Code" mereka dengan kuat dan juga menjadikan mereka sebagai seseorang yang provokatif dan seorang ahli politik "jalanan". pride and proud yang mereka kenali ialah perasaan pride and proud dengan menjadi seorang skinheads dengan pemikiran-pemikiran seorang skinheads dan tingkah laku / a way of life skinheads itu sendiri dan menyebabkan mereka amat sangat protektif didalam komunitas mereka dan loyalitas yang tinggi terhadap komunitas dan sesama skinheads lainnya., bukan sekedar perasaan pride and proud seorang skinheads yang telah mengenakan "bens-sherman,Doc.mart atau hal-hal fashion lainnya yang hanya akan menimbulkan rasa iri, acuan-acuan persaingan dan meruncingkan kesenjangan sosial satu sama lain. sangat ditekankan bahwa tidak ada larangan untuk tetap mengikuti fashion-fashion tersebut, hanya saja bila di iringi dengan attitude yang bagus dan selama tidak berlebihan juga tetap menjunjung tinggi "Warriors Code" seorang skinheads itu sendiri. meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa kultur ini masuk ke Indonesia melalui Fashion dan Musik terlebih dahulu. Tetapi, tidaklah benar jika kita harus selalu menjadi seorang yang “tersalib” dalam hal konsumtif..beberapa contoh dapat kita tela’ah terlebih dahulu, kenapa ada “MODS”, “HARDMODS”, dan pada akhirnya terlahir kultur SKINHEADS??? Tidaklah lebih daripada terciptanya perang kelas di ere-era 67-69. Kaum- kaum atas bertahan dengan mods dan attitude konsumtif mereka, sedangkan mereka yang berasal dari kelas-kelas bawah bertransformasi menjadi hardmods dan untuk kemudian menjadi skinheads di era-era berikutnya (uraian lebih lanjut mengenai transformasi tersebut, terdapat dalam “skinheads a way of life” newsletter..) Jadi pada akhirnya ,sedikit uraian disini bisa dikatakan bahwa proses yang dimaksud ialah proses dimana ketika seorang skinheads telah menjalani apa yang telah mereka yakini dan mereka pahami. bukan hanya sekedar teoritis dan wacana saja. sampai kapan kita akan terus berbicara teoritis dan historikal saja mengenai apa itu skinheads, karna yang jelas skinheads itu untuk dijalani dan bukan diperdebatkan baik dari kita maupun ke jenjang akademis lainnya. bisa dikatakan bahwa inilah saatnya untuk mengembalikan skinheads-Skinheads ke jalanan dimana mereka berasal.

*Sumber

Tidak ada komentar: