Desember 17, 2009

Get The Mainstream Media Out of Our Culture

  Kenapa media mainstream harus kita lewatkan…ketika mereka mengendus berita yang sama dengan uang bagi mereka di dalam komunitas kita?
  Di Inggris, era sebelum milenium, masa ketika masyarakat mulai menyadari skinhead sebagai sebuah kultur, media dengan tangkas mengangkat isu yang membentuk opini publik mengenai skinhead, dengan gencar mereka mempromosikan kebrutalan dan tindak kriminal yang berkenaan dengan skinhead. Media menggambarkan kaum skinhead sebagai orang-orang yang kasar dan suka melakukan kekerasan untuk sekedar bersenang-senang. Dan hal itulah yang diterima masyarakat sebagai sebagai signal penolakan terhadap keberadaan skinhead di tengah2 kultur mapan mereka. Dan di kemudian hari sebuah surat kabar The Guardian yang menayangkan acara komersial mereka di TV menampilkan seorang skinhead. Tayangan itu dimulai dengan seorang skinhead berlari dengan sangat cepat sepanjang jalan menuju arah kamera seolah-olah dia sedang dikejar. Dan tajuk untuk adegan itu adalah ” kejadian yang dilihat dari satu sudut pandang memberikan satu kesan…”lalu sudut kamera berubah ke adegan di mana skinhead itu sebenarnya sedang berlari ke arah seorang bisnisman yang ketakutan memegang erat tas kerjanya, seolah yakin bahwa laki2 botak itu akan menghampirinya, dan suara tajuknya ” lihat dari sudut pandang yang berbeda, akan memberikan kesan yang berbeda…” dan sudut kamera berubah lagi dan suara tajuknya berkata ” hanya ketika kamu mendapatkan keseluruhan gambarnya kamu akan mengerti apa yang sedang terjadi.” dan gambar yang muncul kemudian adalah skinhead itu sedang berlari untuk mendorong sang bisnisman dan menghindarkannya dari bongkaran batu yang sedang jatuh ke arah bisnisman itu tepat pada waktunya. Skinhead itu tidak sedang dikejar, dan dia tidak sedang ingin menjambret orang itu, tapi ia mengambil resiko untuk mencegah orang lain tertimpa kecelakaan. Itu sepotong kisah mengenai media mainstream, masalah kita dengan media adalah media mainstream tidak pernah menampilkan keseluruhan cerita dari suatu peristiwa faktual. Mereka mempunyai agenda sendiri mengenai berita yang layak dan tidak layak untuk ditampilkan. Mereka mempunya alat sendiri untuk menyeleksi item2 yang akan ditampilkan sesuai agenda mereka. Dan ketika agenda mereka sampai ke dalam kultur yang muncul dari masyarakat kelas menengah ke bawah seperti skinhead atau punk media main stream mempunyai kecenderungan untuk mengambil dari satu sudut pandang. Kebanyakan media mainstram menyorot skinhead dan punk, yang mereka tampilkan hanya sosok2 yang dekat dengan kekerasan dan kriminalitas di jalanan serta geng pemabuk, dan orang2 berpikiran sederhana dari kalangan kelas menengah ke bawah, itulah yang selalu mereka tampilkan, sedangkan ada juga pemberitaan yang menarik, udara publisitas bagi segelintir orang dalam komunitas skinhead yang ingin tampil ke depan untuk menunjukkan bahwa itulah skinhead yang dia atau mereka hidupi. Pemberitaan-pemberitaan macam itu bersifat berat sebelah, tidak menampilkan keseluruhan cerita, gambaran2 bias yang sama sekali tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Media2 mainstream punya ketertarikan besar mengenai kultur semacam skinhead dan punk, namun ketertarikan mereka hanyalah sebatas komersialitas. Skins dan Punks adalah sasaran yang mereka anggap patut untuk menjadi komoditi komersial…tak ada apa dibalik semua pemberitaan setengah2 mereka.
  Dan kesalahan terbesar Media mainstream yang tidak bisa dimaafkan adalah mereka telah membentuk publisitas yang salah yang mengakibatkan pembentukan opini masyarakat yang sangat keliru mengenai skinehead. Para pemburu berita dari media2 mainstream sama sekali tidak mempunyai persepsi apapun mengenai skinhead karena memang mereka tidak pernah tau tentang skinhead yang sebenarnya.dan berita2 yang mereka dapat hanyalah gambaran2 separuh2 atau informasi2 yang keliru dan fakta-fakta yang tidak aktual serta pengambilan kesimpulan yang salah atas fakta yang tidak mereka lihat secara keseluruhan, orang2 yang meliput atau menulis mengenai kultur skinhead atau punk ini adalah orang2 yang sama sekali tidak mengetahui apa yang mereka tulis. Bagaimanapun Skinhead bukanlah kultur yang bisa dikomersilkan dalam tampilan2 buruk maupun fancy di televisi, di radio, di surat kabar atau apapun fasilitas yang digunakan oleh media2 mainstram untuk mengeksploitasi berita. Mereka telah kehilangan kredibilitas mereka mengenai fakta yang benar dan menyeluruh mengenai segala sesuatu yang mereka sebut sebagai pemberitaan massa, terlalu banyak kepentingan yang bermain di belakang media mainstream yang sama sekali tidak diketahui oleh segelintir dari kaum skins yang terlena oleh udara publisitas yang mereka hirup. Setelah banyak perlakuan media yang sangat tidak adil dalam membentuk opini masyarakat ada juga segelintir dari kawan2 kita yang terlena oleh angin komersialitas yang dihembuskan dengan sangat kencang oleh janji2 media mainstream. Bagaimana mungkin kita bisa mempercayai media mainstream ketika mereka meliput berita mengenai apa yang yang terjadi di timur tengah dan afrika dan belahan dunia lain, bahkan kejadian2 di dalam negeri sedangkan mereka telah membentuk opini publik yang sama seakali salah mengenai skinhead atau punk yang ada di lingkungan mereka sendiri, opini publik yang salah di sini adalah bahwa anak2 skin itu pelaku kriminal atau tukang buat onar dan terdiri dari segerombolan pengangguran yang senang mabuk2an, kumpulan anak2 drop out yang berdandan rapi dan bersih hanya untuk nongkrong, dan yang lebih keliru lagi ketika media mulai merasa tertarik melihat cara anak2 skin berpakaian, bermusik dan bersikap, mereka mulai meliriknya sebagai komoditi fashion dan musik yang bisa dikomersilkan, mereka mendapat keuntungan atas pemberitaan seperti itu sedangkan kita harus melihat kenyataan sinistik masyarakat atau bahkan menangis pilu ketika melihat anak2 muda yang akan berpakaian seperti kita dan memainkan musik yang kita mainkan, menjadikannya konsumsi publik yang mendatangkan keuntungan pribadi, kita tak lebih dari korban yang dieksploitasi, kita tak butuh media macam itu untuk membuktikan eksistensi kita sebagai suatu kultur, kita adalah media bagi diri kita sendiri, kita adalah media bagi komunitas kita, bagi kultur kita, bagi saudara-saudara kita, kita bisa melakukan apa yang dilakukan media mainstram itu dengan cara yang benar dan kita tidak perlu pembelaan apapun terhadap masyuarakat atas opini yang dibentuk media mainstream. Kita melakukannya dengan cara kita, dengan sikap kita dan dengan segala apa yang kita bisa. Kita adalah sebuah counter culture. Kita harus memahami bahwa kejadian2 kekerasan atau kriminalitas yang mungkin melibatkan anak skinhead bukanlah representasi mengenai ’way of life’ komunitas skinhead secara keseluruhan, Perkara2 semacam itu bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan dengan korban siapa saja, ketika ada peluang kriminalitas. Hal-hal semacam ini juga terjadi dalam kelompok2 lain dalam masyrakat. Masyarakat juga harus mengerti bahwa skinhead juga bukan apa yang mereka lihat kita kenakan, bukan juga musik yang kita mainkan, tapi apa yang ada di balik pakaian dan musik itu, lagipula kita tidak pernah menjadikannya itu konsumsi publik karena itu bagian internal dari eksistensi kita sebagai sebuah kultur, dan hal2 semacam itu tidak bisa dikomersilkan untuk kepentingan dan keuntungan pihak2 tertentu. Kita harus menyadari bahwa kita memiliki nilai kita sendiri, baik dan buruknya, sama juga dengan kelompok2 lain dalam masyarakat, kita bukanlah kumpulan malaikat meskipun ada beberapa di antara kita yang ingin menjadi malaikat dengan konpensasi publisitas. Kita melihat diri dan komunitas kita sebagai orang yang tangguh, kita adalah kaum kelas pekerja, orang yang tau apa yang kita pikirkan, katakan dan lakukan, tau apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan, tau apa yang kita pakai, dan tau apa yang kita jalani, tau musik yang kita mainkan, lagu yang kita nyanyikan, hanya orang yang jernih yang bisa menilai bahwa semua itu hanya bisa disimpulkan dengan satu kata ”PRIDE” Ingatkah pertama kali ketika kamu menjadi skinhead? Ketika kamu pertama kali memangkas habis rambutmu, memakai boot dan braces dan berjalan dengan bangga dan merasa kamu lebih tinggi sepuluh kali lipat? Sebuah perasaan yang magis, perasaan kamu menjadi seseorang. Tidak ada dua skinhead yang sama, namun kita berbagi perasaan memiliki dan menjadi bagian dari sesuatu yang sangat spesial. Hanya sedikit orang di luar komunitas yang bisa memahami hal semacam ini. Attitude Skinhead juga bukan sekedar mengenai memangkas bersih rambutmu, memakai boots dan braces, tapi juga mengenai keyakinan sebagai kelas pekerja dan juga apresiasi terhadap pakaian dan musik. Kamu harus benar-benar mengerti rootsnya sebelum kamu benar-benar mempercayai apa artinya menjadi seorang skinehead. Alasan mengenai mengapa media mainstream merupakan musuh terbesar bagi kultur kita adalah bahwa mereka sama sekali tidak mempunyai persepsi yang menyeluruh dan benar mengenai skinhead dan tidak mempunyai kredibilitas untuk menyampaikan kebenaran secara total dan valid mengenai situasi yang sebenarnya. Orientasi dan agenda mereka yang tidak sesuai dengan attitude kita. Jadi tentukan sikapmu…apa yang kamu percayai itulah dirimu. Dan bersikaplah dewasa dan bijak terhadap media2 mainstream, jangan sampai terlena oleh publisitas yang palsu dan janji2 yang bias….Say Big No To Main Stream Media.
-Sepenggal refleksi dari buku Skinhead Nation mengenai Media -


*Sumber

Tidak ada komentar: